Galau
Rabu, 10 Oktober 2012
Selasa, 15 Mei 2012
Batere Hp ku Hamil
nih cerita gak jauh-jauh dari keluarga ku yang unik dan lucu. kalo di itung-itung tiap hari selalu ada aja yang membuat orang gregeten liat tingkah kelurgaku. yah yang paling banter paling juga mamahku. tiap hari pasti kalo gak gregeten ya ngomel-ngomel. abiz bpk ma adik-adikku kerjanya ngeselin mulu sih?
tapi sekarang yang ketiban sial, adalah temen bpk ku, iya sih aku akui bpk ku trgolong orang yang di segani atau di hormati gitu. jdi gak heran pula temen doi banyak. namun yang bikin geli adalah ketika temen bapk ku menjadi korban ke jahilan bapakku yang tanpa dosa.
bpk : eh tau gak?
target : gak pak yai, ada apa?
bpk : gak tau knp hp ku ini gendut batere nya kayak halim gitu dech, dah gitu ngedropan lagi.(sambil pegang2 hp bututnya)
target : iya mungkin itu batere nya udah mlembung pak. harus di ganti
bpk : wah, kalao beli mahal, emmmh aq liat hpmu samaan ma hpku, tak ijoli ya batere nya..hehehe
target : (nyesel knp ya tdi aq kasih saran gtu) emmmhh boleh pak, ini ambil aja...glek( dg eskspresi tak rela trgambar dri raut wajahnya)
mungkin tu orang mau nolak gak enak, mau di tuker pun sayang. aku tau ceritanya jaji prihatin ma orang trsebut, mimpi apa semalam sampe kena di kerjain bpkku yang lebay plus gak mau modal( mrip bgt ma aku sih sebenarnya pemirsa ckckckck....)
bkp : (terkekeh karena berhasil memperdayai targetnya, )dalam hati " paling tu orang beli lagi hahahhaa"
huft capek dech, mamahku geleng-geleng kepala dengerin cerita bpkku sambil ketawa puas.
sebenarnya bingung juga sih, bedain apakah bapkku itu tergolong cerdas atau licik,ada-ada aja ulahnya..
Jumat, 24 Februari 2012
Si Jelek
Sakit banget hati ini, ketika tau dia berkasih dengan wanita laen..
Seolah waktu enggan beranjak, sakitnya menusuk-nusuk, menyesakkan rongga dadaku . Aku tak tau apa salahku sehingga di perlakukan seperti ini. Di mataku dia tak dapat mengalihkan duniaku lagi, apa yang harus ku lakukan supaya dia tetap manjadi tokoh utama di hatiku...
Sampai detik ini, hatiku masih perih, tak tau butuh berapa lama untuk ku menata kepingan-kepingan hati yang telah di sebar olehnya. Ingin ku meneteskan air mata, namun ku tak mampu menyeka air mata ini sendiri...:(
Aku bagaikan ombak yang tak tau arah, tak tau harus singgah ke bibir pantai yang mana, bagai kapal ku tak tau kemana harus kuberlabuh ? Karena aku bingung apakah dermaga ini adalah dermaga yang aku cari untuk tujuanku yang terakhir...
Aku bagaikan orang bodoh. aku hargai atas kejujurannya, aku minta perjelasan dari semua yang dia katakan. Jawabannya begitu sederhana” wanita itu mengajakku nikah, dan ia pun memelukku” . diam tanpa kata ku di buatnya bukan berarti aq tak marah atau kecewa, namun rasanya seolah ku di tampar begitu keras sehingga membuatkku terjatuh tersungkur. Sekarang pun ku belum mampu berdiri secara sempurna.
Di benakku kata-kata itu gak bisa hilang begitu saja, masih terngiang-ngiang dan begitu nyata di anganku. Bagaimana tidak. aku telah menjaga sesuatu yang sangat kusayangi, sehingga menyentuhpun ku tak sanggup karena ku takut merusaknya. Tetapi tiba –tiba datang orang yang tak kunal yang hendak merebutnya dari tanganku. Siapa yang disalahkan, apakah aku, kau, atau dia???
Bagaimna caranya agar ku dapat mempercayaimu lagi kasih...?
Kamis, 01 Desember 2011
Galau: Apa salahku?
Galau: Apa salahku?: Tiba-tiba aku di panggil, perasaanku mengatakn bakal ada sesuatu yang akan terjadi niech. tapi aku berusaha santai aja, "maaf hari ini, tera...
Apa salahku?
Tiba-tiba aku di panggil, perasaanku mengatakn bakal ada sesuatu yang akan terjadi niech. tapi aku berusaha santai aja,
"maaf hari ini, terakhir kamu kerja disini, kami gak bisa memperpanjang kamu, karena sesuatu hal.trima kasih dan sukses" kata seorang rekan.
persaanku saaat itu cuma biasa aja, mungkin sock mendadak tapi aku tetap berusaha tersenyum.
"ya mbk gak papa, terimakasih juga" jawabku singkat.
keluar ruangan aku berjalan dengan gontai mungkin masih kacau pikiranku, semuanya biasa aja. perasaanku pun demikian tapi yang membuatku bertanya-tanya adalah apa salahku? dalam perjalanan aku tak bisa konsen penuh, pikiranku kacau aku harus mereset semua rencanaku. dan aku harus tetap kuat. gak boleh menyerah?
Jumat, 25 November 2011
Galau: Gundah
Galau: Gundah: Utuk utuk utuk.... bunyi motor butut bapakku, tapi dia tak pernah mengakui kalau motornya memang butut seperti bunyi burung perkutut. baginy...
Gundah
Utuk utuk utuk....
bunyi motor butut bapakku, tapi dia tak pernah mengakui kalau motornya memang butut seperti bunyi burung perkutut. baginya motor itu adalah barang berharga yang tak ada duanya.
di usianya yang mulai renta dan garis-garis ketuaanya yang mulai tampak. membuat ia tak mampu mengendarai motor sekencang dulu lagi...
Aku yang sedari tadi diboncengnya hanya duduk diam tanpa kata,
aku mulai membuka percakapan" pak ternyata rambut bapak sudah putih semua kena ubanan za pak?"
"ya memang sudah tua kok wie,"sanggahnya
"mama gak mau njabuti to pak?"
"ah mamahmu kan kerja terus, mana ada waktu buat bapak" keluhnya.
Ibuku hanya seorang buruh di sebuah furniture Jepara, waktunya tiap hari hanya di habiskan untuk bekerja, berkerja, dan bekerja, karena upahnya yang minim membuatnya selalu lembur guna mendapatkan upah lebih. ibuku menjadi tulang punggung di keluargaku karena memang bapakku sudah tua, yang hanya menghabiskan waktunya disawah.
ku liahat bapakku sesekali menyeka matanya,
aku pikir mungkin ia hanya mengusap semacam debu di matanya..
namun tak lama kemudian ku lihat ia menyeka matanya kembali.
tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang memnyesakkan dadaku yang mebuatku sulit untuk bernafas,entah rasa apa itu?
mungkin dalam benaknya bapakku tak rela melihat anak perempuannya harus berjuang dan bertahan hidup di Semarang tanpa sanak saudara. namun demi masa depanaku ia rela melepasku.
untuk ke kali ke-tiganya bapakku menyeka matanya lagi. kali ini ini aku yakin kalu ia mengusap air di matanya, karena ia tak mengatakan sepatah katapun usai percakapn kita tadi.
aku merasa menjadi anak yang tak berguna, karena membiarkan air matanya menetes melepas kepergianku, tetapi ia tak pernah menampakkan semua itu di hadapanku.
hanya satu kekawatiranku, aku takut tidak sempat membalas budi baik orang tuaku, tidak sempat membahagiakan mereka, karena umur hanya Tuhan yang tau...
aku takut ketika aku sukses nanti semunya sudah terlambat. selalu rasa itu yang menghantuiku batinku dan membuatku tidak tenang.
entah mengapa ketika aku pergi meningalkkan mereka, ada rasa gundah, sakit, yang menyesakkan dada. hatiku menolak jauh dengan mereka namun aku harus tetap pergi nenuntut ilmu. demi merubah sejarah dalam keluargaku.
ketika aku mengingat bapakku yang menyeka matanya, rasa itu belum juga hilang, rasa yang membuatku sulit tuk bernafas, dan mataku pun berkaca-kaca.
ketika aku menggoreskan coretan ini, tanpa ku sadari air mataku menetes tiada henti..
tiba-tiba hp ku berbunyi ada satu pesan kuterima, yang isinya
" Innalilahi Wa innailahi Rojiun, wie bapakku tidak ada, aku hanya bisa menangis disni," pesan dari sodara sepupuku di Tegal
seketika sekujur tubuhku lunglai tak berdaya. semuanya nampak jelas di mataku.
SUBHANALLAH....
Langganan:
Postingan (Atom)